Ange Postecoglou Dipecat Tottenham (2025)

Ange Postecoglou Dipecat

Ange Postecoglou Dipecat Tottenham: Tiba-tiba Usai Sukses Europa League

Tottenham Hotspur membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Ange Postecoglou pada 6 Juni 2025, hanya 16 hari setelah memenangkan Europa League — pertama sejak 2008. Langkah ini memicu gejolak di kalangan fans dan pengamat sepak bola.

Kronologi Keputusan

  • Postecoglou resmi dinyatakan resmi diberhentikan setelah evaluasi manajemen mengenai performa buruk di liga domestik.

  • Musim Premier League berakhir tragis: posisi ke‑17—peringkat terburuk sepanjang sejarah era liga modern Spurs, hanya satu tingkat di atas zona degradasi .

Hasil Kontras: Trofi vs Titik Rendah

  • Di tengah kekacauan liga, Postecoglou mengantarkan Spurs meraih kemenangan 1‑0 atas Manchester United di final Europa League, mengakhiri kekeringan gelar selama 17 tahun .

  • Namun, performa EPL menjadi penilaian utama; manajemen menyatakan “tak bisa mendasarkan keputusannya pada emosi” meski gelar telah diraih .

Reaksi Pemain & Legenda

  • Micky van de Ven, bek Spurs, menyebut pemecatannya “aneh” dan menegaskan Postecoglou sebagai pemenang sejati.

  • Hugo Lloris, legenda dan kapten sebelumnya, juga merasa terkejut dan memberikan pujian atas kesuksesan dan warisan yang ditinggalkan Postecoglou.

Perkembangan Terbaru

  • Klub sudah menunjuk Thomas Frank dari Brentford—dengan kontrak hingga 2028—sebagai pelatih baru, dengan harapan memperbaiki performa liga tapi tetap konsisten di Eropa.

  • Postecoglou dirumorkan menerima kompensasi sekitar £4–5 juta, termasuk bonus gelar Europa League.

Kenapa Itu Terjadi?

  • Prioritas manajemen: kinerja EPL menjadi tolok ukur utama, dan rata-rata performa buruk (17th) dianggap mengkhawatirkan.

  • Filosofi perubahan: meski sukses Eropa, perubahan gaya dan pendekatan dianggap perlu agar fokus kembali mencetak konsistensi di liga.


Kesimpulan
Pemecatan Ange Postecoglou menjadi “kisah tragis modern” — menang di ujung podium Eropa, namun gagal mempertahankan posisi aman di liga. Spurs memilih pendekatan pragmatis melalui pergantian pelatih, menyasar stabilitas jangka panjang di Premier League.